Contoh Makalah Tentang Permainan Tradisional Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kemajuan di bidang teknologi memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menjalankan rutinitas. Namun disisi lain, kemajuan teknologi juga berdampak buruk bagi perkembangan anak. Hal ini tak lain karena terlupakannya nilai-nilai leluhur.
Contoh nyata adalah terlupakannya permainan tradisional. Tak sedikit generasi muda yang melupakan permainan tradisional semisal gobak sodor atau yg akrab disebut dengan sebutan “gale-galean” di daerah Gianyar khususnya di desa Keramas. Berangkat dari alasan ini, sejumlah LSM yang konsis terhadap masalah anak menggelarsatu acara untuk lebih mendekatkan permainan tradisional dengan anak-anak.
Mengharapkan mereka mau kembali mengenal permainan tradisional tersebut memang sulit,karena disamping teknologi yang tinggi dan tidak sederhana, permainan ini terkesan kuno. Namun sebenarnya banyak nilai-nilai yang dapat dipelajari dari setiap permainan tradisional itu. Kemampuan motorik, pengembangan otak kanan, juga mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak, baik dalam bekerjasama maupun dalam memecahkan persoalan, melalui permainan tersebut. Khususnya dikota-kota besar, kini anak-anak banyak terkungkung dalam permainan yang berbeda.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami mengajukan beberapa rumusan masalah, antara lain.
1.      Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya permainan anak tradisional?
2.      Apa saja jenis- jenis permainan tradisional?
3.      Bagaimanakah cara memainkan permainan tradisional tersebut?
C.    Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk sebagai berikut.
1.      Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Rana Gustiana Nugraha,S.pd.
2.      Memperkenalkan kepada teman-teman sesama mahasiswa tentang permainan tradisional.
3.      Ikut melestarikan permainan tradisional.
D.    Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat yang kami harapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Agar teman-teman sesama pelajar mengetahui tentang permainan tradisional.
2.      Agar permainan tradional tetap lestari.
4.      Agar kami dapat menyelesaikan tugas dari Bapak Rana Gustiana Nugraha,S.pd.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Faktor-Faktor yang Menyebabkan Hilangnya Permainan Tradisional
Di era globalisasi ini, banyak bermunculan permainan alat-alat elektronik yang menggunakan teknologi yang sangat canggih, sehingga membuat para generasi muda tertarik untuk memainkannya danlupa akan permainan tradisional yang ada di daerah tempat tinggal mereka.
Ada beberapa faktor penyebab hilangnya permainan anak tradisional. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a)      Sarana dan tempat bermain tidak ada,
b)      Adanya penyempitan waktu, terlebih lagi semakin kompleknya tuntutan zaman terhadap anak yang semakin membebani,
c)      Permainan tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam bisa dilakukan, serta tidak perlu menunggu oranglain untuk bermain,
d)     Terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, mendata, dan mensosialisasikan sebagai produk budaya masyarakatnya kepada generasi di bawahnya. Budaya instan yang sudah merasuk pada setiap anggota masyarakat sekarang juga memberikan sumbangan hilangnya permainan tradisional. Kita selalu terlena oleh budaya cepat saji, yang penting sudah tersedia dan siap “dimakan “ tanpa harus melalui proses.
B.     Jenis - Jenis Permainan Tradisional
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki keaneka ragaman budaya dan tradisi. Begitu pula dengan keaneka ragaman permainan-permainan tradisional yang telah ada sejak jaman nenek moyang.
Di setiap daerah memilikipermainan tradisional yang berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya yang disebabkan oleh perbedaan kultur dan kondisi wilayah serta lingkungan di masing-masing daerah. Walaupun terdapat jenis permainan yang sama antara satuwilayah dengan wilayah yang lain, pastinya nama permainan itu berbeda.
Di bawah ini akan dipaparkan beberapa permainan tradisional yang kami ketahui beserta tata cara memainkannya.
1.    Galasin, atau gobak sodor
a.    Mengenal galasin, atau gobak sodor
Terdapat berbagai macam permainan tradisional yang berkembang di Indonesia. Salah satu permainan tradisional yang cukup popular dikalangan anak-anak adalah permainan galasin atau yang akrab disebut permainan gobak sodor.
Galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Istilah permainan Gobag sodor dikenal di daerah jawa tengah , sedangkan di daerah lain seperti galah lebih dikenal di Kepulauan Natuna, sementara di beberapa daerah Kepulauan Riau lainnya dikenal dengan nama galah panjang. Di daerah Riau Daratan, permainan galah panjang ini disebut main cak bur atau main belon. Sedang di daerah jawa barat di kenal dengan nama Galah Asin atau Galasin. Kemudian di makassar nama nya main asing. Adapun permainan daerah dari Bali yaitu gale-galean. Terdapat nama-nama yang berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya. Akan tetapi permainan tersebut berbentuk sama.
b.   Cara memainkan permainan Gale-galean (gobak sodor)
Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalahmenghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruhanggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garisbatas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Berikut ini peraturan-peraturan yang berlaku dalam permainan gale-galean (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut.
a)      Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang.
b)      Jika 1 kelompok terdiri dsari 4 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m.
c)      Tim penjaga bertugas menjaga agar tim lawan tidak bisa menuju garis finish
d)     Tim lawan berusaha menuju garis finish dengan sayarat tidak tersentuh tim penjaga.
e)      Tim lawan dikatakan menang apabila berhasil balik menuju garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
f)       Salah satu tim bisa dikatakan menang apabila bisa kembali ke garis start dengan selamat untuktim lawan dan untuk tim penjaga di katakan menang apa bila bisa menyentuh salah satu anggota tim lawan.
Nilai Spiritual dalam permainan gobak sodor, selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera.
2.    Petak umpet
a.    Mengenal petak umpet
Petak umpet atau dalam bahasa Inggris Hide and Seek adalah salahsatu permainan tradisional anak-anak yang sudah sangat terkenal. Selain di Indonesia permainan ini juga sangat digemari oleh anak-anak diluar negeri. Petak Umpet adalah permainan rakyat tradisional umum di Seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai merauke sejak dulu kala. Siapa saja boleh ikut, tetapi biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini.
Permainan ini sangat populer dibanding permainan tradisional yang lain karena permainan ini sangat mengasikan dan juga banyak manfaatnya.
b.   Cara bermain Petak Umpet :
Pertama kita harus menentukan seseorang yang kalah dan bertugas untuk mencari pemain lain yang mengumpet, biasanya pemilihan yang kalah dilakukan dengan “Hompimpa” . Setelah dipilih seseorang yang jaga, maka kita menentukan tempat yang digunakan sebagai "benteng" . Benteng ini bisa berupa tembok atau pohon. (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiapdaerah, contohnya di beberapadaerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO , di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG ). Setelah itu, yang kalah harus menghitung sampe angka yang ditentukan sambil menutup matanya menghadap benteng. Saat yang kalah menghitung, pemain lain harus cepat-cepat bersembunyi ditempat yang aman dan tidak mudah dilihat.
Setelah hitungan selesai, yang kalah harus menceri semua pemain lain yang bersembunyi sampai ketemu. Bila telah menemukan seseorang yang bersembunyi, yang kalah harus cepat-cepat berlari dan menepuk “benteng” sambil menyebut nama pemain yang telah ketauan tersebut dan jangan sampai pemain yang bersembunyi menepuk “benteng” itu lebih dulu.Menyebut nama ini sangat penting karena jika lupa menyebut nama pemain saat menepuk “benteng” maka pemain yang kalah harus mengulang menghitung dan membiarkan pemain lain bersembunyi lagi.
Setelah semuanya sudah ditemukan, maka yang kalah kembali menutup mata menghadap “benteng” dan pemain lain berdiri berbaris dibelakang pemain yang menutup mata. Sangpencari atau yang kalah bertugas untuk menyebut salah satu nomor secara acak. Pemain yang berada diurutan nomor tersebut adalah pemain yang harus menjadi pencari. Namun jika pemain yang berada diurutan nomer itu merupakan pemain yang lebih dulu menepuk benteng saat ketahuan tempat persembunyiannya, maka si pencari tetap dalam posisi kalah dan permainan pun dilanjutkan kembali.
Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'kebakaran'yang dimaksud di sini adalah bilateman kucing yang bersembunyiketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.
Nah, manfaat yang kita dapat dari permainan peta umpet ini adalah sebagai berikut :
a)         Pintar berhitung karena permainan ini mengharuskan yangkalah untuk menghitung.
b)         Olah raga dan menghilangkan kemungkinan obesitas bagi anak. Saat pencari menemukan tempat persembunyian pemain lain, maka pencari dan pemain itu harus berlomba untuk sampai ke benteng. Untuk mencapai benteng, kedua pemain ini akan berlari dan berlari inilah yang membuat anak berolah raga.
c)         Mengasah ketelitian dan kepekaan. Manfaat ini sangat dirasakan oleh pencari maupun yang bersembunyi.
·         Untuk pencari = ia bisa mengasah ketelitiannya dan kepekaannya dalam mengamati gerak gerik pemain lain dan juga tempat-tempat yang di jadikan tempat persembunyian. Yang dilakukan pencari seperti halnya berburu.
·         Untuk yang bersembunyi = ia akan lebih meneliti  apakah tempat sembunyinya itu bagus dan aman. Selain itu, dia juga harus belajar membaca situsi di sekitar benteng dan mengamati gerak gerik pemain. Disamping itu,ia harus belajar untuk lihai dalam bersembunyi.
d)        Melatih kesabaran. Mungkin manfaat ini sangat dirasakan olehpencari karena ia harus sabar untuk menemukan semua pemain. Selain itu, jika sang pencari haruskembali kalah maka dia harus membutuhkan kesabaran untuk mengulang menghitung, dan mencari pemain lain.
e)         Melatih ingatan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa jika telahmenemukan pemain yang bersembunyi, pencari tidak boleh lupa untuk menyebut nama pemain itu sebelum menepuk benteng agar tidak kembali menjadi pemain yang kalah. Oleh karena itu, sang pencari harus bisa mengingat nama dan mengingat untuk menyebutkan nama agar tidak kalah lagi.
Sangat disayangkan permainan-permainan tradisional anak seperti petak umpet ini sudah sangat jarang dimainkan dan sudah mulai tergerus dengan permainan-permainan modern yang membuat anak malas. Sudah seharusnya permainan tradisional ini ditingkatkan dan dilestarikan karena permainan tradisional sangat banyak manfaat dan juga sangat mengasikan untuk dimainkan bersama teman-teman.
BAB III
PENUTUP
A.            Kesimpulan
Perubahan jaman membuat kita berubah dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi perubahan tersebut, kita harus bisa mendasari hidup kita dengan hal-hal yang bersifat positif. Dengan cara melestarikan kebudayaan-kebudayaan tradisional akan lebih memupuk warga yang berkepribadian menghadapi perubahan jaman. Dan waktu itu sangat baik apabila dilakukan semenjak kecil. Dari pelestarian-pelestarian permainan tradisional.
B.            Saran
Dari kami khususnya penyusun makalah ini berpesan kepada setiap warga Negara Indonesia termasuk para mahasiswa Universitas Majalengka untuk bisa melestarikan permainan tradisional daerah masing-masing. Dari permainan tradisional banyak nilai-nilai budaya yang tak terkira nilainya dibandingkan dengan permainan modern saat ini. Dengan melestarikannya Negara kita ini akan di akui. Akan tetapi permainan tradisional juga kita tidak boleh ketinggalan. Sebab tidak baik pula jika kita hanya mengenal daerah sendiri saja tanpa mengenal daerah luar serta perubahan-perubahannya. Dasari setiap perbuatan dengan niat yang baik.


DAFTAR PUSTAKA
Sumber gambar : http://www.jelajahbudaya.com/kabar-budaya/petak-umpet-dari-permainan-berpindah-ke-sastra-majas-seri-permainan-tradisional-ke-1.html
http://cdn-u.kaskus.us/35/jsknqelt.jpg
http://cdn-u.kaskus.us/35/pgrwemuc.jpg

» Read More...

Makalah Tentang Permainan Tradisional "Bola Bekel"


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
John Dewey (2009) menyatakan masalah sentral dari pendidikan berbasis pengalaman adalah memilah dan memilih jenis pengalaman saat ini yang tumbuh subur dan kreatif dalam pengalaman-pengalaman selanjutnya. Pengalaman melakukan Permainan tradisional bekel merupakan jenis pengalaman yang tumbuh subur dan mendukung pengalaman belajar konsep matematika.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Pasal 36 ayat 2) menyatakan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Dasar pemikiran bahwa permainan tradisional merupakan potensi daerah yang berkesesuaian dengan konsep matematika. Maka kurikulum dapat menggunakan permainan tradisional sebagai bagian dari pengembangan kurikulum KTSP, yaitu pembelajaran menggunakan permainan tradisional.
B. Rumusan Masalah
            Makalah ini berisi tentang permainan tradisional yang berupa permainan bekel serta penerapannya dalam pembelajaran matematika
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mandiri Workshop Matematika oleh dosen pengampu, serta untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang permainan tradisional yang berupa permainan bekel.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Permainan Bekel
Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah. Di kala senggang atau saat pulang dari sekolah mereka biasanya memainkan bekel bersama-sama.
Bekel biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan berusia 7 -- 10 tahun dengan jumlah pemain 2 sampai 4 orang. Permainan ini bersifat kompetitif atau bisa dipertandingkan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.
a.      Alat permainan bekel
1.      Bola karet. Bola ini terbuat dari karet. Besarnya kira-kira seukuran bola pingpong atau bola golf. Bola ini biasanya berwarna-warni dengan motif yang menarik.
2.      Biji bekel. Biji bekel ini ukurannya juga kecil. Biasanya terbuat dari kuningan yang berjumlah 10 buah. Setiap bijinya terdapat 4 muka yang berbeda.
b.  Cara bermain
1.      Permainan dilakukan dengan berpedoman pada peraturan sebagai berikut:      Pemain mengumpulkan sejumlah sejenis cangkang keong, tutup botol minuman ringan di lantai, dan bola di tangan pemain.
2.      Melakukan pengambilan tanpa pengembalian biji bekel pada saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan memantul, selanjutnya ditangkap.
3.      Setelah bola bekel dilempar pemain mengambil satu biji bekel kemudian segera menangkap bola bekel sebelum jatuh untuk kedua kalinya.
4.      Melakukan langkah ke-2.1.3 secara berulang, sampai biji bekel terambil semua dari lantai.
5.      Melakukan langkah ke-2.1.4, bedanya, pada setiap lemparan dua biji bekel terambil, setelah habis dilanjutkan dengan 3 biji bekel, 4 biji bekel, dst.
6.      Menyamakan posisi biji bekel dengan merubah posisi biji bekel satu-persatu pada saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan memantul selanjutnya ditangkap.
7.      Melakukan langkah ke-2.1.4 dan ke-2.1.5 sampai habis biji bekel dilantai.
B.     Penerapan Konsep Matematika dalam Permainan Bekel
a.      Konsep Klasifikasi
Pemain mengetahui biji bekel,  cangkang keong, tutup botol minuman ringan dengan cara mengklasifikasikan jenis benda-benda tersebut. Kemudian saat permainan berlangsung pemain menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji bekel merupakan klasifikasi terhadap bangun ruang sederhana.
b.      Konsep Menghitung
Diawal permainan, setiap pemain mengetahui berapa banyak biji bekel yang digunakan sebagai alat permainan. Jika terdapat 10 biji bekel, maka setiap kali pemain mengambil biji bekel dilantai, pemain juga menghitung 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, yaitu sudah berapa kali pemain melakukan pengambilan, serta menghitung biji bekel yang diambil saat melakukan pengambilan.
c.       Konsep Penjumlahan
Saat pemain mengambil satu persatu biji bekel maka proses penjumlahan terjadi di tangan pemain. Pemain juga dapat mengambil dua biji bekel dalam setiap pengambilan; artinya terdapat proses penjumlahan 2 biji bekel ditambah 2 biji bekel ditambah 2 biji bekel menjadi 6 biji bekel.
1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6
2 + 2 + 2 = 6
3 + 3 = 6
d.      Konsep Pengurangan
Setiap kali pemain mengambil satu persatu atau dua-dua biji bekel maka proses pengurangan terjadi di lantai yaitu sepuluh di ambil satu, diambil satu, diambil satu jadi sisa tujuh biji bekel.
10 – 1 – 1 – 1 = 7 atau 10 – 3 = 7
10 – 2 – 2 – 2 – 2 = 2 atau 10 – 8 = 2
e.       Konsep Perkalian
Setiap kali pemain mengambil satu persatu biji bekel maka proses perkalian terjadi di tangan, yaitu banyaknya biji bekel setiap pengambilan dikali banyaknya proses pengambilan. Satu biji bekel pada pengambilan pertama, satu lagi biji bekel pada pengambilan ke 2, satu lagi biji bekel pada pengambilan ketiga, jadi ditangan terdapat 3 biji bekel dari tiga kali pengambilan.
3 x 2 = 6 “Artinya 2 biji bekel diambil tanpa pengembalian, dilakukan 3 kali pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel yang sudah terambil. Dapat juga dikatakan 3 bekel diambil tanpa pengembalian, dilakukan 2 kali pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel yang sudah terambil.”
3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 6
f.       Konsep Pembagian
Proses pembagian terjadi di lantai yaitu jika terdapat sepuluh biji bekel dilantai akan diambil dengan cara tiga biji bekel pada setiap kali melakukan pengambilan. Ambil tiga biji bekel pada pengambilan pertama, tiga lagi biji bekel pada pengambilan kedua, lalu tiga biji bekel pada pengambilan ketiga, kemudian sisa satu biji bekel belum terambil. Artinya sepuluh biji bekel dibagi tiga biji bekel disetiap pengambilan, sama dengan atau terjadi  tiga kali pengambilan sisa satu biji bekel.
10 : 3 = 3 sisa 1 (artinya terdapat 10 biji bekel, diambil 3 biji pada setiap pengambilan tanpa pengembalian, sehingga didapatkan 3 kali pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum diambil).
10 : 2 = 5 (artinya terdapat 10 buah biji bekel, diambil dua biji pada setiap pengabilan tanpa pengembalian, sehingga didapatkan 5 kali pengambilan).

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran matematika dapat juga berasal dari permainan tradisional. Dimana salah satunya dengan menggunakan permainan bekel. Dari permainan ini  banyak sekali konsep matematika yang dapat diterapkan. Diantaranya konsep klasifikasi, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Sebenarnya masih banyak permainan tradisional dapat dijadikan media pembelajaran matematika, selain dapat mempermudah siswa dalam mempelajari matematika, kita juga ikut dalam melestarikan kebudayaan yang telah ada pada generasi selanjutnya.
B.     Saran
Sebagai seorang guru, diharapkan dapat lebih bisa kreatif lagi dalam mencari media pembelajaran matematika, bukan hanya mengandalkan media yang sudah sering digunakan. Kita juga bisa menggunakan sebuah kebudayaan masyarakat menjadi media pembelajaran matematika seperti permainan tradisional, dimana bukan hanya 1 saja permainan yang dapat digunakan tetapi masih banyak lagi permainan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

REFERENSI
http://ekahariani.wordpress.com/belajar-matematika-dengan-permaian-tradisional/permainan-bekel/. Diakses tanggal 24 April 2013
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Warisan-Nusantara/Bekel. Diakses tanggal 24 April 2013
 
DAFTAR ISI
                                                                                                                   
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan Penulisan
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Permainan Bekel                                                                             
B.     Penerapan Konsep Matematika                                                      
BAB IV   PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
             
             REFERENSI
 

» Read More...

Seputar Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi adalah sarana yang dapat menyediakan keperluan bagi kelangsungan dan kenyamanan. Teknologi Secara Umum dapat didefinisiskan sebagai proses untuk meningkatkan nilai tambah yang dapat digunakan dan dihasilkan secara terStruktur.

Penggunaan Teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, daripentungan sampai senjata nuklir.

Informasi

Adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri  dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkangelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi . Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep.

Teknologi Informasi

Teknologi Informasi, atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi Informasi menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).

Pengertian Teknologi Informasi Berdasarkan Para Ahli :

  1. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)
  2. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999) 
  3. Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996) 
  4. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000) 
  5. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar(kamus Oxford, 1995) 
Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan
Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi . Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web,bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi informasi

» Read More...

Popular Posts

Pengikut