Makalah Tentang Kehamilan Asuhan Kebidanan - ibu hamil dg hiperemesis gravidarum

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kematian maternal merupakan kematian wanita sewaktu hamil melahirkan, atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab tambahan lainnya. Penyebabnya salah satunya kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum persalinan, misalnya Hipertensi, Diabetes Mellitus, Anemia dan lain-lain.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Hiperemesis adalah

B. Etiologi
a. Faktor Psidisposisi
b. Faktor Organik
c. Faktor Psikologik
d. Faktor Endoksin

C. Patofisiologi
Perasaan mual akibat akdar estrogen meningkat. Mual dan muntah terus menerus dengan menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipakloremia, penurunan klorida urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi pertusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna hingga terjadi ketosis. Hipoklemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar, selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi pendarahan gastrointestiral.
Bedah mayat pada wanita yang meninggal akibat Hiperemesis Gravidarium menunjukkan kelainan pada berbagai alat tubuh.
a. Hati
b. Jantung menjadi lebih kecil daripada biasa dan beratnya atrofi, ini sejalan lamanya penyakit. Kadang-kadang ditemukan perdarahan sub-endokardial
c. Otak
d. Ginjal

D. Manifestasi Klinis
Menurut berat ringannya gejala, Hiperemesis Gravidarium dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu :
a. Tingkat I
b. Tingkat II
c. Tingkat III

E. Diagnosis
Diagnosis Hiperemesis Gravidarium biasanya tak sukar, harus ditentukan adanya kehamilan muda (amenorhea) dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida turun dan dapat ditemukan ketan.
Namun harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, vikus ventri kuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.

F. Penanganan
1. Pencegahan
2. Terapi obat
3. Hiperemesis Gravidarium tingkat II dan III harus dirawat inap di rumah sakit

G. Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. Namun demikian pada tingkatan yang berat, penyaki8t ini dapat mengancam jiawa ibu dan janin.

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal :
Tempat :
Waktu :
Nama Mahasiswa :
NIM :

A. Identitas Ibu :
Penanggung Jawab :

B. Data Subyektif
a. Keluhan Utama
b. Data Kebidanan
c. Riwayat Perkawinan
d. Riwayat KB
e. Riwayat Kesehatan
f. Pola Kebiasaan Sehari-hari
g. Pengetahuan Ibu Tentang Anak
h. Pola Psikologi Spiritual
i. Pola Seksual
j. Data Polarisasi
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik

II. INTERPRETASI DATA

III. DIAGNOSA POTENSIAL

IV. ANTISIPASI
- Memberikan obat mual muntah, Vit B6 1 tab, antasida 1 tab
- Merujuk ibu ke rawat inap Puskesmas Tengaran

V. PERENCANAAN
- Berikan konseling tentang asupan cairan dan gizi
- Berikan konseling tentang psikologi ibu menghadapi kehamilan
- Beri pengertian dan penjelasan pada suami dan keluarga tentang kehamilan ibu
- Anjurkan pada Ibu untuk rawat inap di Puskesmas Tengaran

VI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
* Menganjurkan pada ibu untuk makan porsi sedikit tapi sering dan diselingi makanan ringan.
Bangun tidur jangan tiba-tiba berdiri tetapi didahului minum teh hangat
Evaluasi :
Ibu bersedia untuk melakukan anjuran yang dikerjakan
* Memberikan konseling pada ibu bahwa mual dan muntah merupakan proses fisologi pada kehamilan muda dan akan hilang pada umur kehamilan 4 bulan
Evaluasi :
Ibu menyatakan mengerti akan penjelasan yang diberikan sehingga membuat dirinya menjadi lega.
* Memberikan penjelasan pada ibu bahwa setelah mual muntah berkurang dan kondisi ibu membaik dapat melakukan aktifitas lagi
Evaluasi :
Ibu mengerti dan meminta surat keterangan hamil
* Memberikan pengertian pada suami dan keluarga tentang kondisi kehamilan seorang ibu
Evaluasi :
Suami dan keluarga mengerti dan akan memberikan perhatian pada ibu
* Memberitahukan ibu akan hasil pemeriksaan fisik dan menjelaskan bahwa ibu perlu untuk dirawat.
Evaluasi :
Ibu mengerti tentang kondisinya dan bersedia untuk dirawat di Puskesmas Tengaran
Suami dan keluarga menyetujui ibu untuk dirawat.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pengkajian dalam kasus ini didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Ibu menyatakan bahwa dirinya mengalami mual muntah, nafsu makan berkurang.
2. Ibu terlihat lemas
3. Pada pola aktifitas ibu pekerja pabrik ibu cemas kalau di PHK.
4. Pola psikososial hasilnya
- Ibu cemas dengan kehamilannya
- Ibu tinggal serumah dengan keluarga suami
5. Disamping memberikan konseling juga merujuk ibu ke rawat inap Puskesmas Tengaran

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian pada asuhan kebidanan ibu hamil dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan cara anamnesa, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan umum dan fisik
2. Masalah yang timbul pada kasus ini adalah mual dan muntah jumlah sedikit sebanyak 8 kali warna jernih dan berkurangnya nafsu makan.

B. Saran
1. Petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai tanda-tanda dehidrasi secara dini dan cara penanggulangan dasar.
2. Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga mengenai pola makan (nutrisi) dan pola kebiasaan sehari-hari. Menjelaskan mengenai proses fisiologis dalam masa kehamilan muda, serta memberikan terapi psikologis apabila ibu mempunyai masalah tersendiri.

0 komentar:

Popular Posts

Pengikut